script

Senin, 06 Januari 2014

Debian GNU/Linux!

Bagi kebanyakan pengguna baru Debian GNU/Linux, mungkin membingungkan karena Debian memiliki tiga versi (ya, tiga) dalam satu saat yang sama dan sama – sama di maintain. Ketiga distribusi tersebut menggambarkan kondisi development nya, yaitu stable, testing dan development. Yang ketika saya membuat artikel ini masing – masing diberi codename Etch untuk stable, lenny untuk testing dan sid untuk development. Tidak seperti stable dan testing, distribusi development selalu diberinama “sid”, sedangkan untuk versi testing, akan menjadi next stable release dengan tetap menyandang codename nya yang sekarang.
Perbedaan secara teknis dari ketiga distribusi tersebut adalah:
Versi Stable
tidak akan mengalami penambahan paket program dan mendapatkan dukungan security update secara penuh. Disamping itu versi stable terdiri dari paket program yang telah mengalami pengujian dan lolos dari Quality Assurance yang ditetapkan oleh tim pengembang Debian. Kekurangan versi stable ini jika dibandingkan dengan Distro Linux yang lain adalah versi paket program yang agak ketinggalan. Saya biasanya menggunakan versi ini untuk instalasi server yang cukup kritis masalah kemanan.
Versi Testing
Versi testing saat ini memiliki codename “lenny”. Versi ini memiliki koleksi paket program yang masih dalam pengujian. Dukungan update security untuk versi ini juga tidak di prioritaskan. Ditambah lagi, selama versi ini masih dalam kondisi testing, paket – paket program bisa saja ditambahkan atau dikeluarkan dari distribusi jika para maintainer paket tersebut sudah cukup lama meninggalkan paket program tersebut, atau dalam istilah Debian, paket program yang dalam kondisi “orphaned”. Namun demikian, pengguna yang menginginkan versi – versi program yang relatif sangat baru, bisa mencoba distribusi ini. Saya pribadi lebih menyukai versi distribusi ini untuk diinstal ke laptop maupun desktop. Yang perlu diingat, meskipun menyandang sebagai versi testing, namun sepanjang pengamatan saya, versi ini cukup stabil dan sangat bagus digunakan untuk kebutuhan sehari – hari
Versi Unstable atau Development
Versi ini mungkin hanya digunakan oleh mereka yang menyandang gelar sebagai developer. Karena versi distribusi ini sangat sering dalam kondisi broken. Dan bagi anda yang ingin melakukan mirror terhadap repository Debian, saya sarankan anda tidak melakukannya, karena akan sia – sia, sebab hampir tiap jam kondisi versi ini mengalami perubahan yang cukup drastis.
Sistem Instalasi
Bagi anda yang ingin mencoba distribusi Linux ini, anda bisa segera melakukan instalasi. Debian memiliki sistem instalasi yang cukup canggih, bahkan kalau boleh saya katakan, salah satu sistem instalasi yang paling canggih dari semua Sistem Operasi yang ada. Selain itu, metode instalasi yang digunakan terbilang sangat fleksibel. Anda bahkan bisa melakukan instalasi dari internet dengan memanfaatkan CD instalasi minimal yang disediakan. Anda cukup meminta seseorang untuk melakukan beberapa tahap awal instalasi dari CD instalasi yang cukup mudah dilakukan oleh pengguna awam, dan setelah terkoneksi ke internet, anda bisa melanjutkan proses instalasi menggunakan koneksi SSH secara remote.
Hingga saat ini, media instalasi untuk Debian disediakan beberapa macam, diantaranya anda bisa melakukan instalasi secara lengkap hanya dengan menggunakan CD instalasi resmi ataupun DVD. Selain itu, juga disediakan CD instalasi atau image USB flash disk “net install” bagi anda yang ingin melakukan proses instalasi melalui internet atau jaringan lokal.
Sistem Instalasi Debian yang resmi hinggat saat ini hanya memiliki metode instalasi berbasis console, menurut para developer Debian, hal ini untuk menjamin kompatibilitas hardware terutama VGA pada sistem tujuan instalasi. Namun anda tidak perlu khawatir, sebab sistem instalasi berbasis grafis juga disediakan, meskipun tidak mendapat dukungan secara resmi.
Manajemen Paket
Sistem manajemen paket Debian merupakan salah satu sistem manajemen paket yang paling canggih saat ini. Sistem manajemen paket pada Debian disebut APT. Dengan sistem manajemen paket seperti APT, anda tidak perlu dipusingkan dengan masalah “interdependency” antar paket karena hal tersebut akan ditangani secara otomatis.
Tool APT juga akan memudahkan anda pada saat melakukan upgrade maupun maintenance sistem secara keseluruhan. Bahkan dengan sistem manajemen APT, dimungkinkan melakukan upgrade tanpa harus melakukan restart pada komputer, kecuali jika anda melakukan upgrade pada kernel dan ingin segera mengaktifkan kernel yang baru.
Sistem APT bahkan memungkinkan anda untuk mengadopsi paket – paket program diluar sistem manajemen APT. Tool seperti alien dan apt-utils bisa anda gunakan untuk menghasilkan paket dalam format .deb secara mudah dan otomatis, sehingga paket program “asing” tersebut tetap bisa dikendalikan dan di monitor oleh sistem APT.
Device Driver
Kemudahan dan fasilitas lain yang bisa kita dapatkan dari sistem APT adalah kemampuannya untuk mengelola dan mengadopsi modul device driver untuk beberapa device yang memiliki lisensi non-free atau di distribusikan dalam bentuk “binary only”. Karena seperti yang kita ketahui, beberapa paket program dan modul driver hanya memperbolehkan untuk di distribusikan pada distribusi linux yang non komersial. Misalnya paket program seperti mysql yang memiliki dual license yang tidak mengijinkan pendistribusian dalam bentuk binary pada distribusi komersial.
Modul driver pada Debian sangat lengkap, jika suatu driver untuk device tertentu telah tersedia untuk linux, maka bisa dipastikan modul driver yang sama akan tersedia dalam paket Debian beberapa jam setelah driver tersebut di rilis. Jadi anda tidak perlu khawatir tentang dukungan driver yang ada pada Debian. Bahkan untuk beberapa jenis driver yang termasuk kategori “Windows Only” seperti kebanyakan driver untuk “Winmodem”, juga bisa anda dapatkan dengan cara melakukan kompilasi modul kernel dengan bantuan tool module-assistant yang akan otomatis membuatkan paket .deb untuk modul driver tersebut.
Manajemen Rilis
Manajemen rilis pada Debian mungkin sedikit berbeda atau bahkan berbeda sama sekali dengan manajemen rilis pada distribusi lain yang terkenal seperti Fedora Core, Suse atau Gentoo. Pada kebanyakan Distribusi Linux yang lain, rilis dilakukan berdasarkan rentang waktu yang reguler, misalkan seperti fedora core yang melakukan rilis setiap 6 bulan sekali. Pada Debian, rilis lebih merupakan fungsi hasil ketika para developer dan maintainer paket merasa sudah cukup melakukan pengujian dan sistem dirasa cukup stabil serta tidak ada lagi laporan bug yang cukup signifikan, itu artinya waktu rilis berikutnya sudah dekat. Biasanya ketika sistem berada pada kondisi “freezed”, hal itu bisa merupakan tanda bahwa sistem telah mendekati waktu rilis.
One fits all (almost)
Selama beberapa tahun ini saya menggunakan Debian GNU/Linux untuk kebutuhan sehari – hari serta kebutuhan pekerjaan, saya tidak pernah menemukan hambatan yang berarti. Boleh dikatakan Distro ini bisa memenuhi semua kebutuhan saya akan sistem komputasi yang lengkap dan modern. Baik itu untuk kebutuhan server jaringan, untuk instalasi router dan firewall, sistem desktop yang canggih seperti KDE dan GNOME serta diskless system (thin client). Bahkan saya pernah mencoba membuat embedded system menggunakan Debian.
Memang dalam beberapa hal, Debian tidaklah seindah distribusi Linux yang dikhususkan untuk Desktop. Tetapi hal itu tidak berarti Debian tidak bisa digunakan untuk tujuan tersebut. Sebagai contoh, Ubuntu yang dikenal selama ini relatif lebih user friendly dibandingkan distribusi Linux yang lain, adalah merupakan produk turunan yang berbasis Debian. Bahkan Ubuntu bisa juga memanfaatkan repository Debian karena menggunakan sistem pemaketan .deb yang sama.
Jika anda mencari distro linux yang relatif mudah, memiliki koleksi paket software paling lengkap saat ini, dukungan hardware yang lengkap dan mutakhir, kemudahan manajemen paket software, fleksibilitas instalasi, serta koleksi sistem desktop yang lengkap, komunitas pengguna dan developer yang besar, mengapa anda tidak mulai mencoba Debian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar