Jika sebuah host/router memiliki 2 ( dua) interface jaringan maka host
tersebut bisa saja mengunakan 2 (dua) IP Address sebagai alamatna. Angka yang
digunakan adalah bilanan biner (bilangan yang hanya mengenal angka 1 dan 0).
Pengalamatan IP Address merupakan pengalamatan yang memungkinkan alamat-alamat
komputer di atur secara logika oleh Administrator jaringan (Admin).
Baik host dan router yang berada dalam jaringan harus menggunakan IP
Address yang unik. Unik artinya tidak boleh ada dua host yang memiliki IP
Address yang sama dalam satu broadcast
domain. Karena nomor tersebut merupakan alamat atau pengenal bagi host tersebut
dalam jaringan maka pengiriman data tentu akan kacau jika ada dua komputer yag
memiliki alat yang sama. Anda juga tentu akan kebingungan jika mendapatkan
alamat rumah yang sama untuk teman Anda yang berbeda.
Anatomi IP Address
Komputer maupun router merupakan peralatan digital yan hana mengerti
sisem pengkoden on/off, kode ini diwakilkan dengan bit atau binary digit.
Sistem digital ini menggunakan pengkodean 1 dan 0 sesuai sistim bilangan biner.
Angka 1 menunjukkan kondisi on (ya) dan angka 0 menunjukkan kondisi off
(tidak).
Jika Anda mempelajari IP Address secara mendalam maka IP Address
sebenarnya merupakan kumpulan 32 angka bilangan biner (32 bit) dan dapat
ditulis seperti berikut:
11000000101010000000101000000001
Karena menginat dan mengelola 32 bit bilangan biner tidaklah mudah bagi
manusia, maka IP Address tersebut ditulis dalam bentuk bilangan desimal seperti
192.168.10.1. Ingat, bilangan desimal ini hanya untuk manusia, komputer tetap
mengunakan bilangan biner baik sebagai IP Address maupun untuk peniriman data.
Kumpulan 8 bit pertama (11000000) disebut oktet pertama, 8 bit kedua
(10101000) disebut oktet keua dan
seterusnya sampai 8 bit terakhir yang disebut oktet ke empat. Setiap oktet
dikonfersi ke bilangan desimal, sehingga bilangan biner 11000000 dapat
ituliskan menjadi 192, oktet kedua dengan nilai 10101000 dapat dituliskan 168
dan seterusnya sampai akhirnya mendapatkan nilai 192.168.10.1. Untuk
mempermudah perhitungan anda dapat menggunakan kalkulator dengan mode programer
dari sistem operasi yang anda gunakan baik Windows maupun Linux.
Sebuah IP Address terdiri dari dua porsi, yaitu porsi Network
(Network-ID) dan porso Host (Host-ID). Network-ID merupkan bagian dari IP
Address yang menunjukkan alamat jaringan atau identitas jaringan. Dalam satu
broadcast domain, IP Address pada host-host tersebut harus menggunakan
Network-ID yan sama. Sedangkan Host-ID merupakan bagia Ip Address yang
menunjukkan identitas host atau komputer. Dalam satu broadcast domain. Host-ID
tidak boleh sama antara satu host dengan host lainnya.
Oktet pertama sampai ketiga disebut sebagai Network-ID dan oktet ke
empat adalah Host-ID. Jika Anda mengambil IP adddress sebagai contoh, misalkan
192.168.10.1 maka 192.168.10 adalah Network-IDnya dan 1 pad oktet ke empat
adalah Host-IDya.
Dalam IP Address berlaku aturan all
zero and all one, yang menghasilkan dua buah IP Address yang invalid atau IP Address yan tidak dapat
dikonfiguraikan sebagai alamat bagi Host.
Jika mengambil IP diatas sebagai contoh, maka IP Address all zero adalah 192.168.10.0 dan IP Address
all one adalah 192.168.10.255. Karena
IP Address all zero dan all one merupaka IP Address yang Invalid, maka yang dapat Anda gunakan
adalah IP Address 192.168.10.1 sampai 192.168.10.254. sehingga jaringan akan
mampu menampung 254 host atau komputer.
Tipe Pengalamatan IP Address
Ip Address dapat dibagi menjadi 3 jenis alamat, yaitu sebai Network
Address, Host Address dan Broadcast Address. Pemahaman struktur, bentuk dan
kegunaan dari ketiga IP Address tersebut sangat oenting jika Anda ingin
menerakan teknik routing dalam jaringan.
Kesalahan menentukan ketigga jenis Address tersebut akan mengakibatkan
komunikasi antar network yang nantinya akan Anda routing tidak akan berjalan
dengan baik. Router akan mengalami kesulitan alam meneruskan paket data karena
yang menjadi patokan utama sebuah router untuk bekerja adalah Network Address.
Sedangkan untuk menentukan Network Address, Anda tidak dapat mengesampingkan
penentuan IP Address mana yang menjadi Host Address maupun Broadcast Address.
Network Address
Network Address adalah IP Address yang kesuluruhan bit Host-ID nya
bernilai nol, jika Anda mengambil kembali contoh IP Address pada contoh
jaringan yang telah kita bahas diatas yang merupakan Network Address adalah
11000000.10101000.00001010.00000000 atau jika Anda tuliskan dalam bentuk
desimal adalah 192.168.10.0. Bila Anda hubungkan dengan aturan all zero dan all one, maka Network Address merupakan IP Address all zero. Network Address digunakan
untuk menunjukkan identitas sebuah jaringan atau alamat dari sebuah jaringan,
bukan alamat dari host dalam jaringan.
Broadcast Address
Seperti yang dijelaskan sebelunya, Broadcast Address adalah IP Address
dengan Host IDnya bernilai 1 (11000000.10101000.00001010.00000000 atau
192.168.10.255). Broadcast address merupakan IP Address invalid atau IP Address yan tidak bisa Anda konfigurasikan ppada
komputer (host) maupun pada interface router. Jika tidak dapat digunakan,
apakah Broadcast Address memiliki kegunaan lain?
Sebelum mempelajari kegunaan dari Broadcast Address, Anda harus
mengetahui 3 cara pengiriman data dalam jaringan. Ketiga cara pengiriman
tersebut adalah nicast, multicast dan
broadcast. Unicast adalah jenis
pengiriman data dari satu host pegirim ke satu host penerima (one to one). Unicast digunakan pada sebagian
besar jenis pengiriman data. Multicast adalah pengiriman data dari satu host
pengirim ke beberapa hst penerima sekaligus (one to many).
Pengiriman mlticast umum digunakan pada aplikasi video streaming atau
video conference. Sedangkan pengiriman secara broadcast adalah jenis pengiriman
data dari satu host pengirim ke seluruh host penerima sekaligus (one to all). Broadcast dapat terjadi
pada Layer 2 maupun Layer 3 pada OSI Model.
Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat jaringan 192.168.10.0 pada gambar
2.3 yang terdiri dari beberapa host. Jika yang terjadi adalah pengiriman
unicast, misalnya Host A ingin mengirimkan paket data ke Host C, maka Host A
akan membuat paket data dengan IP Address pengirim 192.168.10.3. Namun jika
Host A ingin mengirimkan paket data yang sama untuk ketiga host lainnya secara
bersamaan (broadcast) maka Host A cukup membuat satu paket data dengan IP
Address tujuan (destination IP)
192.168.10.255.
Host Address
Host Address merupakan IP Addres valid
atau IP Address yang dapat dikonfiguraikan pada host maupun interface router.
Sehingga IP Address ini merupakan IP Address yang menjadi pengenal atau alamat
bagi setiap host maupun router yang ada dalam jaringan.
Host Address adalah IP Address yang hit Host ID-nya tidak terdiri dari
semua angka 0 dan juga tidak terdiri dari semua angka 1, maka Host Address
merpakan IP Address antara all zero dan
all one.
Prefix
Yang jadi pertanaan selanjutnya adalah bagaimana Anda dapat menentukan
mana bagian dari IP Address yang merupakan porsi Nework-ID mana yang merupakan
porsi Host-ID? Anda tidak dapat dengan begitu saja mengatakan bahwa 8 bit
terakhir dari sebuah IP Address merupakan porsi host (Host-ID).
Untuk menuliskan IP Address, Anda seharusnya melengkapinya dengan network prefix (selanjutnya kami
menyebutnya prefix saja) yang akan
berfungsi sebagai penunjuk seberapa banyak bit IP Address yang akan menjadi
Network-ID dan Host-ID. Pada contoh IP Address yang sudah saya gunakan pada
pembahasan sebelumnya seharusnya dituliskan dalam bentuk 192.168.10.0/24.
Karena pada contoh tersebut yang menjdi Network-ID adalah 24 bit pertama
sedangkan sisanya yang merupakan 8 bit terakhir merupakan Host-ID. Sehingga
Anda dapat mengatakan bahwa prefix dari
jaringan tersebut adalah /24.
Untuk lebih memudahkan gambaran pengunaan prefix, Anda dapat melihat gambaran berikut:
11000000.10101000.00001010.00000000 = 192.168.10.0/24
________Network-ID________
_Host-ID_
Network
Address =
11000000.10101000.00001010.00000000 (all zero)
=
192.168.10.0
Broadcast
Address = 11000000.10101000.00001010.11111111 (all one)
=
192.168.10.255
IP Address
Valid = 192.168.10.1 –
192.168.10.254
Jumlah
Host = 254
Penggunaan prefix /24 akan
menhasilkan jaringan denan jumlah host maksimal sebanyak 254. Sedangkan IP
Address yang valid untuk digunakan
adalah IP Address 192.168.10.1-192.168.10.254. Dalam implementasinya IP Address
tidak selamanya menggunakan prefix
/24. Pengunaan prefix yang berbeda
akan menghasilkan sebuah jaringan dengan jumlah host yang berbeda pula.
Sebagai contoh kami akan menggunakan IP Address dengan prefix berbeda, misalnya
192.168.10.0/27. Dari prefix-nya Anda
dapat mengambil kesimpulan bahwa porsi Network-ID yang saya gunakan pada IP
Address tersebut adalah sebanyak 27 bit pertama, sedankan sisanya sebanyak 5
bit merupakan porsi Host-ID. Untuk penunaan prefix
/27 pada Ip Address 192.168.10.0 dapat kam uraikan sebagai berikut:
11000000.10101000.00001010.00000000 = 192.168.10.0/27
________Network-ID_______ _ Host-ID
Network
Address =
11000000.10101000.00001010.00000000 (all zero)
=
192.168.10.0
Broadcast
Address = 11000000.10101000.00001010.00011111 (all one)
=
192.168.10.31
IP Address
Valid = 192.168.10.1 –
192.168.10.31
Jumlah
Host = 30
Network Address juga tidak selamanya bernilai seperti 192.168.10.0.
Nework address bisa saja bernilai lain tergantun prefix yang Anda gunakan dan dari mana Anda menghitung IP Adress
dari suatu jaringan. Contoh IP Address 192.168.10.130/29 yang tidak akan
menghasilkan 192.168.10.0 sebagai Network Address. Untuk mencari nettwork
Address, Broadcast Address dan Host Address yang valid dai IP Address tersebt, Anda dapat melihat uraian berikut:
11000000.10101000.00001010.10000010 = 192.168.10.130/29
________Network-ID________ Host-ID
Network
Address =
11000000.10101000.00001010.10000000 (all zero)
=
192.168.10.128
Broadcast
Address = 11000000.10101000.00001010.10000111 (all one)
=
192.168.10.135
IP Address
Valid = 192.168.10.129 –
192.168.10.134
Jumlah
Host = 6
Subnet Mask
Format Subnet Mask
Subnet mash merupakan sederetan angka biner sebanyak 32 bit yang akan
menentukan mana porsi Network-ID dan Host-ID dari sebuah IP Address. Pada
pembahasan sebelumna kami mengunkan prefix
untuk menentukan mana porsi Network-ID dan mana porsi Host-ID dari sederetan
bit Ip Address. Sebenarnya host dan router jga akan menggunakan subnet mask
untuk menentukan porsi Network-ID dan Host-ID. Dan bentuk subnet mask ini akan
mengikuti prefix yang Anda tentukan
sebelunya.
Subnet mask ini harus Anda konfigurasikan juga pada saat Anda
mengkonfigurasikan IP Address pada host, router maupun perankat jaringan lain.
Namun untuk beberapa sistem operasi seperti Linux maupun Router Mikrotik tidak
lagi memerlukan konfigurasi subnet mask. Kedua sistem tersebt hanya membbutuhkan
konfigurasi prefix yang sekaligus
akan menentukan bentuk dari subnet masknya.
Sebagai contoh bila Anda mempunyai IP Address 192.168.10.1/24 maka
menurut pembahasan sebelumnya bit yang porsi Network-ID adalah 24 bit pertama,
sedangkan 8 bit terakhir akan menjadi porsi Host-ID. Bagaianakah nilai subnet
mask dari IP Address tersebut? Untuk mencari berapa subnet mask dari IP Address
192.168.10.1/24 dapat kami uraikan sebagai berikut:
11000000.10101000.00001010.00000001 = 192.168.10.1/24
________Network-ID________
_Host-ID_
IP Address = 11000000.10101000.00001010.00000001
=
192.168.10.1
Subnet
Mask = 11111111.11111111.11111111.00000000
=
255.255.255.255 (notasi desimal)
Pada uraian diatas, Anda dapat melihat subnet mask mengikuti pola dari prefix. Cara mendapatkan subnet mask
adalah jika bit IP Address tersebut merupakan Nework-ID maka bit subnet mask
yang bersesuaian nilainya adalah 1. Sedangkan jika bit IP Address merupakan
Host-ID maka bit subnet mask yang bersesuaian adalah 0. Bit pertama dari IP
Address di atas merupakan porsi Network-ID, ini dikenali oleh hostrouter dengan
bit subnet mask yang bernilai 1. Pada contoh tersebut, porsi Network-ID
mencapai 24 bit, maka bit subnet mask yang bernilai 1 juga sepanjang 24 bit.
Contoh berikutnya adalah bentuk subnet mask untuk prefix /28 pada IP Address 192.168.10.1. Bentuk subnet mask dari IP
Address dengan prefix /28 dapat
diuraikan sebagai berikut:
11000000.10101000.00001010.00000001 = 192.168.10.1/28
________Network-ID________ Host-ID
IP Address = 11000000.10101000.00001010.00000001
=
192.168.10.1
Subnet
Mask = 11111111.11111111.11111111.11110000
=
255.255.255.240 (notasi desimal)
Local vs Remote
Selain digunakan untuk menentukan porsi Network-ID dan Host-ID, subnet
mask juga diunakan oleh host untuk menentukan apakah tujuan dari sebuah paket
data akan dikirimkan secara lokal atau akan dikirimkan ke jaringan lain (antar
jaringan atau remote network).
Host akan selalu melakukan operasi AND antara IP Aress dan subnet mask
yang dikonfigurasikan padanya untuk menghasilkan Network Address. Kemudian
Network Address tersebut akan diperbandingkan dengan hasil operasi AND antara
IP Address tujuan dengan subnet mask miliknya. Jika hasilnya sama, maka host
tersebut akan melakukan pengiriman data secara lokal atau langsung dikirimkan
pada host tujuan. Namun jika hasilnya berbeda maka host tersebut akan berasumsi
bahwa dirinya berbeda jaringan dengan host tujuan. Host tersebut akan melakukan
pengirian data secara remote (antar jaringan). Dan untuk mengirimkan data
secara remote, sebuah host membutuhkan router yang akan bertindak sebagai pintu
gerbang ke network lain (gateway). Perhitungan inilah yang menentukan kapan
sebuah host memerlukan router dan kapan sebuah host tidak memerlukan router
untuk mengirimkan data.
IP Address Public dan
Private
IP Address dibagi menjadi dua kategori besar dalam implementasinya di
internet. Kategori pertama adlah IP Address Public yang merupakan IP Address
yang digunakan oleh router, server mauoun host yang terhubung langsung ke
internet. Server-server web seperi google.com, facebook.som, adalah server yang
menggunakan IP Address Public. Begitu juga dengan router-router yang dimiliki
oleh Internet Service Provider (ISP) yang meruoakan penghubung jutaan host di Internet.
IP Address Public ini bersifat unik yang artinya tidak ada dua host di
internet yang menggunakan IP Address yang sama. Sedangkan kategori kedua adalah
IP Address private yang digunakan bagi router, server dan host yang tidak
terhubung langsung ke Internet. IP Address Private ini tidak dikenal di internet,
dan router-router ISP telah dikonfigurasikan untuk memblok paket data yan
berasal dari host yang menggunakan IP Address Private. Host yang menggunakan IP
Address Private bukan berarti tidak dapat menggunakan layanan internet, host
tersebut tetap dapat mendapatkan layanan internet, namn hubungan ke internet
tidak dilakukan secara lansung.
IP Address Public merupakan bagian terbesar dalam keseluruhan blok IP
Address, sedangkan IP Address private hanya terdiri dari beberapa blok saja.
Yang termasuk dalam kategori IP Address Private adalah sebagai berikut:
- 10.0.0.0 sampai dengan 10.255.255.255 (10.0.0.0/8)
- 172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255 (172.16.0.0/12)
- 192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255 (192.168.0.0/16)
Jika Anda ingin mendesain jaringan lokal skala menengah atau skala
besar, maka pastikanlah tidak ada dua host yang menggunakan IP Address yang
sama. Meskipun host tersebut nantina akan terpisah oleh router. Sedangkan untuk
implementasi IP Address public umumnya akan didapat dari ISP, sehingga Anda
tidak perlu repot-repot untuk menghitung IP Address yang akan digunakan.
Kelas IP Address
Menurut
standart Internet dalam RFC 1700, IP Address untuk komunikasi unicast
dikelompokkan dalam beberapa kelas, yaitu kelas A, B dan C. Standart tersebut
juga mengelompokkan IP Address dalam kelas D yang digunakan untuk komunikasi
mlticast dan IP Address kelas E untuk kepentingan eksperimental. Pembagian IP
Address menurut RFT 1700 tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Pengalamatan seperti yang didefinisikan oleh RFC 1700 disebut dengan
teknik pengalamatan classfull (classfull
addressing). Namn dalam implementasinya sangat jarang ada jaringan yan
dibangun dengan mengikuti pembagian kelas tersebut. Misalnya sangat jarang
ditemukan ada jaringan yang dibangun dengan menggunakan IP Address kelas A dan
menggunakan defaul subnet mask 255.0.0.0 atau /8 seperti yang diperlihatkan
sebelumnya.
Saat
ini teknik pengalamatan yang digunakan tidak lagi mengikuti aturan /8 untuk
kelas A dan kelas yang lainnya. Anda dapat menggunakan nilai prefix berapapun yang sesuai keinginan
Anda. Teknik penalamatan yang tidak lagi mengikuti aturan FC 1700 tadi disebut
dengan teknik pengalamatan classless (classless
addressing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar